Wahai sahabat Muslimat Sekalian,
Renung-renungkanlah intipati daripada surat Adam kepada Hawa ini,
Ketahuilah olehmu wahai Bunga-bunga Islam,
kita adalah sayap kiri pada mereka (kaum muslimin).
Sedih rasanya jika teguran baik yang mereka berikan kita tak ambil kisah. Bukankah ia juga untuk kebaikan bersama.
Fikirkanlah wahai sahabat-sahabatku……
SURAT ADAM UNTUK HAWA
Dengan nama Allah S.W.T Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang………..
Didoakan semoga kalian berada dibawah lembayung rahmat dan keredhaan Allah S.W.T….
Hawa....
Maafkan aku jika coretan ini bisa mengguris hatimu.
Meskipun kutahu,
jiwamu selembut sutera dan bisa hancur lantaran kata-kata yang bakal ku ungkap ini,
mengertilah duhai Hawa,
kerana kaulah pengubat kesunyian waktu aku di syurga dulu dan engkau juga asalnya dari tulang rusuk kiriku yang bengkok,
lantas kerana bimbang hidupmu terpesong dari landasan yang sebenarnya,
kugagahi jua diri ini....
Hawa....
Maha Suci Allah yang telah mentakdirkan kaum mu
melebihi bilanganku di akhir zaman ini.
Itulah kebesaran dan penelitian Allah swt dalam urusan-Nya.
Bayangkanlah Hawa...
sekiranya kaumku melebihi kaummu,
yang pasti dunia ini kan berkecai kerana huru-hara
dan diselimuti warna-warna suram lantaran kekejaman dan penindasan....
Hawa....
Suka untukku mengajak dirimu agar berfikir sejenak tentang hakikat kekalutan yang melanda disaat ini.
Tapi permintaanku,duhai Hawa...
cubalah ! Renungkan jua yang sebenarnya dirimu kini sudah berubah...
Tidakkah kau mengerti bahwa dirimu kini, kian berubah..
Tidakkah kau mengerti bahwa dirimu adalah umpama sekuntum bunga yang indah di pandangan mata namun bukan perhiasan semata-mata.
Duri-duri yang melingkarimu itulah hijab yang digariskan oleh Allah S.W.T sebagai pelindung yang diertikan sebagai aurat seorang yang bergelar wanita. Mengapa Hawa?
Mengapa harus kau biarkan ia terdedah kepada kami, kaum ajnabimu?
Betapa hancurnya hatiku menyaksikan dirimu umpama bahan yang dapat diperkotak-katikkan.
Dimana-mana saja,
bisaku lihat dirimu menghayunkan langkah ,
bukan sebaik dulu lagi.
Langkahmu kian pantas.
Apa sebenarnya yang engkau kejari?
Aku sendiri tak pasti!
Terkadang,
Aku tak dapat membezakan antara dirimu dan teman-teman yang lain,
bersama hayunan langkah itu,
suaramu kian meninggi,
diiringi gelak tawa yang cukup memedihkan mata dan hatiku ini...
Sedarkah kau Hawa.....?
Haruskah aku terima hakikat yang kau kini sudah berubah?
Semakin jauh dari landasan Tuhan yang pernah kutelunjuki buatmu dahulu!
Hawa....
Mengapa mesti dirimu kini jadi tontonan ramai?
Perlukah kau hiasi dirimu untuk menarik perhatian sehinggakan yang seharusnya menutupi auratmu,
kau miliki dari ciri-ciri yang ditegah dalam Islam?
Sukar bagiku untuk melihat kembali keadaan
yang mana sesederhana yang mungkin!
Cukup untukku merasakan kehadiranmu disaat ini tidak lebih dari mempamerkan perhiasan diri yang kau punyai.
Fahamilah Hawa,
usahlah menurut kerakusan nafsu menjelajahi sebutir peluru yang bisa hinggap di mana saja meninggalkan fitnah buat kaumku ini....
Hawa....
Betapa sakit dan pedihnya disaat kulihat auratmu menjala, di sekeliling pandangan.
Aku tidak mahu Hawa..
Suatu hari nanti, di negeri yang abadi itu,
memperlihatkan seksaan terhadapmu yang ku kira paling dahsyat,
apa tidaknya..
Seurat rambutmu yang keluar,
ular menanti dimana-mana,
sejengkal tanganmu kelihatan ...
aduh!!!!!
Banyaknya seksaan menantimu!...
Mengapa begitu Hawa?
Tidakkah kau ingat apa yang perlu kau jaga adalah maruahmu!
Maruah seorang wanita yang tersandar di bahumu kelemahan dan kekurangan!!
Jadi bagaimana seandainya kelakuan dan auratmu terpamer di mana-mana saja?
Hawa....
Tidakkah kau malu dengan pembohongan yang kau sembunyikan dalam dirimu sendiri?
Di sini auratmu kau selindungi disebalik pemakaianmu,
atas dasar peraturan dan persekitaran kalian.
Tetapi jauh nun diluar sana ,
tersentak diriku tatkala dirimu telah jauh berbeza!
Tudung ke mana, jilbab ke mana?
Apatah lagi tingkah lakumu..!
Dimana kau letakkan martabat seorang yang bergelar muslimah?
Aku diselubungi rasa malu atas penghinaan ini!
Hawa....
Tutupilah auratmu, jagalah dirimu ,bertuturlah dengan suara yang lembut mampu kau kawal lantaran jika terlanjur, semuanya bisa membawa dosa padamu.
Jangan kau memperlihatkan apa yang tersembunyi pada dirimu..
tapi ingatlah , cukuplah sekadar tapak tangan dan wajahmu yang dizahirkan, namun bukan kakimu, rambutmu, dan jua tubuhmu.....
Firman Allah swt:
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman, hendaklah mereka menahan dari pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali yang zahir daripadanya...”
Hawa....
Mungkin ku harus menghentikan bicara pertama ini di sini dulu...
Andai diizinkan Allah swt, kita bersua lagi dilain lembaran dan yang pasti aku tetap terus membimbingmu.
Harapanku agar muncullah walaupun hanya secebis kesedaran dihatimu dan akan mendoakan semoga Allah S.W.T membuka hati kalian untuk mencetuskan perubahan....
Akhir kata , ketahuilah.............
“DUNIA INI MERUPAKAN PERHIASAN
DAN
SEBAIK-BAIK PERHIASAN ADALAH WANITA SOLEHAH”
(: admin, anahambayanghina-
♥ seindahcintaislam
______________________________________
BERKASIH SAYANG KERANA ALLAH
LIKE SinarMawaddah
LIKE SinarMawaddah
ISLAM ITU INDAH
No comments:
Post a Comment